Pendidikan Karakter di RA Al-Qomary diterapkan agar peserta didik bukan hanya mengetahui kebajikan (knowing the good) tetapi juga merasakan (feeling the good), mencintai (loving the good), menginginkan (desiring the good) dan mengerjakan kebajikan (acting the good).
Pendidikan Karakter Siswa Al-Qomary Penuh Cinta menumbuhkembangkan karakter 8 cinta, yaitu sebagai berikut.
1. Cinta Allah dan Rasul;
2. Cinta orang tua/guru;
3. Cinta diri sendiri;
4. Cinta sesama;
5. Cinta alam sekitar;
6. Cinta bangsa dan negara;
7. Cinta ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
8. Cinta keunggulan.
Pendidikan Karakter RA Al-Qomary tersebut dikembangkan dengan menggunakan kerangka konseptual cinta 360 derajat. Dengan memiliki kedelapan karakter tersebut, maka lulusan RA Al-Qomary akan menjadi manusia yang sempurna (insan kamil).
A. Indikator Karakter Siswa Penuh Cinta
1. Cinta Allah dan Rasul
Mencintai Allah dan Rasul diwujudkan melalui perilaku (1) selalu berdzikir, (2) bersyukur, dan (3) beribadah kepada Allah, sebagai refleksi dari sebuah do’a: Ya Allah, tolonglah aku untuk dapat berdzikir, bersyukur, dan beribadah secara baik kepada-Mu.
a. Berdzikir berarti siswa selalu mengingat Allah SWT di mana saja berada. Hasil dari berdzikir kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan selalu bersama siswa. Rasulullah SAW bersabda, ”Allah SWT berfirman, ’Aku berada tergantung pada prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia menyebut Aku dalam keramaian, maka Aku akan menyebutnya dalam keramaian secara lebih baik.”
b. Bersyukur berarti siswa selalu meyakini begitu banyak nikmat Allah SWT yang diberikan kepadanya, sehingga tidak dapat dihitung. Allah SWT berfirman ”Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya” (QS Al-Nahl: 53). Siswa menjadi sangat cinta kepada Allah SWT dan menyibukkan diri dengan bersyukur kepada-Nya lahir dan batin, dan memperoleh kebahagiaan. Allah SWT berfirman ”Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan” (QS Al-A’raf: 69).
c. Beribadah berarti siswa selalu menjalankan ibadah wajib maupun sunnah yang dilandasi oleh keyakinan bahwa Allah SWT tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada-Ku (QS Al-Dzariyat: 56). Allah SWT berfirman ”Hai manusia sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menunju Tuhahmu, maka pasti kamu menemui-Nya” (QS Al-Insyiqaq: 6).
Indikator :
Siswa mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan dalam menjalankan ajaran Agama Islam secara komprehensif.
2. Cinta Orang Tua dan Guru
Siswa sangat mencintai kedua orang tuanya, sehingga selalu berperilaku yang menyenangkan kedua orang tuanya, sebagaimana harapan Nabi Ibrahim A.S. dalam doanya rabbana hablana min azwajina wadzurriyatina qurrota a’yun (Ya Allah, limpahkanlah kepada kami istri dan anak-anak yang menyenangkan hati).
Indikator :
Siswa mampu memiliki karakter bakti kepada orang tua dan hormat kepada guru dalam kehidupan sehari-hari.
3. Cinta Diri Sendiri
Siswa memiliki motivasi untuk menjaga kebersihan pribadi, mencintai diri sendiri, dan mengutamakan kejujuran. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. An Nisa: 36)
Indikator :
Siswa memiliki karakter bersih, rapi, tertib, jujur, disiplin, dan rendah hati.
4. Cinta Sesama
Siswa memiliki motivasi untuk menjaga kebersihan pribadi, mencintai diri sendiri, dan mengutamakan kejujuran. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. An Nisa: 36)
Indikator :
Siswa memiliki karakter bersih, rapi, tertib, jujur, disiplin, dan rendah hati.
5. Cinta Alam Sekitar
Siswa terbiasa memiliki motivasi serta kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan, menjaga dan merawat lingkungan sekitar, menyadari bahwa kerusakan lingkungan alam akibat dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab, dan menjadikan sekolahnya menjadi hijau. Sebab dalam Al Qur’an telah disebutkan ”telah nampak kerusakan di darat dan laut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar (QS. Ar Rum: 41)
Indikator :
Siswa memiliki wawasan, kesadaran, dan kepedulian terhadap lingkungan.
6. Cinta Bangsa dan Negara
Cinta bangsa dan negara adalah sebagian dari iman. Begitu sebuah hadits menyebutkan betapa pentingnya makna mencintai bangsa dan negara. Siswa Sabilillah diharapkan memiliki semangat nasionalisme, mencintai dan melestarikan budaya luhur bangsa, mencintai produk dalam negeri, bangga sebagai anak Indonesia, dan memiliki jiwa patriotisme.
Indikator :
Memiliki wawasan, kesadaran, dan kepedulian terhadap bangsa dan negara.
7. Cinta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Siswa memiliki keinginan yang kuat untuk pengembangan diri dalam meraih cita-cita hidupnya, Keinginannya diupayakan melalui peningkatan rasa keingintahuan dan semangat belajar yang tinggi serta aneka kiat belajar yang efektif, sehingga memiliki wawasan yang luas melalui belajar mandiri.
Indikator :
Memiliki wawasan pengetahuan luas, kesadaran, dan terampil dalam bidang teknologi.
8. Cinta Keunggulan
Siswa memiliki keinginan yang kuat untuk pengembangan diri dalam meraih cita-cita hidupnya, Keinginannya diupayakan melalui peningkatan rasa keingintahuan dan semangat belajar yang tinggi serta aneka kiat belajar yang efektif, sehingga memiliki wawasan yang luas melalui belajar mandiri.
Indikator :
1. Memiliki kemampuan akademik yang komprehensif-holistik dan memiliki kecakapan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif untuk meraih prestasi akademik dan non akademik.
Terampil berbahasa Inggris dan Arab dalam berkomunikasi sehari-hari.
Siap melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, baik di dalam maupun luar negeri.
B. Pendekatan Pendidikan Karakter Siswa Penuh Cinta
Pendidikan Karakter di sekolah dikembangkan dengan menggunakan pendekatan pengembangan sekolah secara menyeluruh (whole school development approach), ialah suatu pendekatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat sekolah, yaitu siswa, guru dan staf, kepala sekolah dan pemimpin pendidikan lain, serta orang tua siswa. Semua dikerahkan melalui pengembangan-pengembangan kesadaran siswa, program strategis dan kebijakan sekolah, program pembelajaran di kelas, dan program kemitraan orang tua. Semua program tersebut mengarah pada keteladanan (role model) dari semua unsur terkait. Seluruh pengembangan tersebut diarahkan pada pencapaian visi pendidikan karakter sekolah, yaitu Siswa Penuh Cinta.