Kalender Hijriah atau Kalender Islam (bahasa Arab: التقويم الهجري, translit. al-taqwīm al-hijrī) merupakan penentuan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan
ibadah dan hari-hari penting lain umat Islam. Kalender ini dinamakan dengan
Kalender Hijriah karena pada tahun pertama kalender ini terjadi peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 Masehi.[1]
Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender
Hijriah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam
menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, sedangkan kalender biasa
(Kalender Masehi) menggunakan peredaran matahari.
Sejarah
Penentuan dimulainya sebuah hari dan tanggal pada Kalender
hijriah berbeda dengan Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah
hari dan tanggal dimulai pada pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun pada
sistem Kalender Hijriah, sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya
matahari di tempat tersebut atau ketika memasuki waktu Maghrib.
Kalender hijriah dibangun berdasarkan rata-rata siklus sinodik
bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan,
bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708
hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek 10-12
hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam
satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan
matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan
baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang
bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung
29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di
titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan
tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 – 30 hari) sesuai dengan kedudukan
ketiga benda langit tersebut (bulan, bumi dan matahari).
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat
Nama-nama hari
Kalender hijriah terdiri dari 7 hari. Permulaan sebuah hari
diawali dengan terbenamnya matahari (tibanya waktu maghrib), berbeda dengan
Kalender Masehi yang mengawali harinya pada saat tengah malam. Berikut ini
adalah nama-nama hari dalam hijriah:
Nama Hari |
Latin Bahasa Arab |
Tulisan Bahasa Arab |
Artinya |
Minggu |
al-Aḥad |
الأحد |
Pertama |
Senin |
al-Itsnain |
الإثنين |
Kedua |
Selasa |
ats-Tsulātsā’ |
الثلاثاء |
Ketiga |
Rabu |
al-Arbi‘ā’ |
الأربعاء |
Keempat |
Kamis |
al-Khamīs |
الخميس |
Kelima |
Jumat |
aj-Jumu‘ah |
الجمعة |
Perkumpulan |
Sabtu |
as-Sabt |
السبت |
Istirahat |
Sejarah
Penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dilakukan 6 tahun
setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, tetapi sistem yang mendasari Kalender
Hijriah telah ada sejak zaman pra-Islam, dan sistem ini direvisi pada tahun
ke-9 periode Madinah.
Sistem kalender pra-Islam di Arab
Sebelum datangnya Islam, di tanah Arab dikenal sistem kalender
berbasis campuran antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan,
dan untuk mensinkronkan dengan musim dilakukan penambahan jumlah hari (interkalasi).
Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Sebuah tahun
dikenal dengan nama peristiwa yang cukup penting pada tahun tersebut. Misalnya,
tahun di mana Muhammad Saw lahir, dikenal dengan sebutan
"Tahun Gajah", karena pada waktu itu, terjadi penyerbuan Ka'bah di
Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman (salah satu
provinsi Kerajaan Aksum,
kini termasuk wilayah Ethiopia).
Revisi penanggalan
Pada era kenabian Muhammad Saw, sistem penanggalan pra-Islam
digunakan. Pada tahun ke-9 setelah Hijrah, turun ayat 36-37 Surat At-Taubah, yang melarang menambahkan hari (interkalasi)
pada sistem penanggalan.
Penentuan Tahun 1 Kalender Islam
Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, diusulkan kapan dimulainya
Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad
Saw sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal
patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad Saw.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan
Islam adalah tahun di mana hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah
menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun.
Tanggal 1 Muharram Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal
hijrahnya Nabi Muhammad Saw. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw terjadi
bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah
adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558..
Tanggal-tanggal penting
Tanggal-tanggal penting dalam Kalender hijriah adalah:
Penanggalan |
Hari |
Keterangan |
Tahun baru umat Islam |
||
·
Saat Nabi Adam diciptakan, dan saat di mana ia
bertaubat ·
Saat
bahtera Nabi Nuh mendarat ·
Saat Nabi Idris diangkat ke Surga ·
Saat Nabi Ibrahim selamat dari api Namrudz ·
dan
banyak lagi |
||
Maulid
Nabi Muhammad SAW (hari
kelahiran Nabi Muhammad) |
||
Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa pada bulan Ramadan |
||
Pertama kali Al Quran diturunkan |
||
10 hari ganjil terakhir Ramadan |
Malam penuh kemuliaan pada bulan Ramadhan |
|
Hari Raya Idul Fitri |
||
Hari Tarwiyah |
·
Umat
Islam yang berhaji, berangkat menuju Mina ·
Saat Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih anaknya Nabi Ismail |
|
Wukuf |
||
Hari Raya Idul Adha |
||
11, 12, 13 Zulhijah |
Hari Tasyriq |
Hisab dan Rukyat
Rukyat adalah aktivitas
mengamati visibilitas hilal, yakni mengamati penampakan bulan sabit yang
pertama kali tampak setelah bulan baru (ijtima). Rukyat dapat dilakukan
dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, maka pada petang
tersebut telah memasuki tanggal 1.
Sedangkan hisab adalah melakukan perhitungan
untuk menentukan posisi bulan secara matematis dan astronomis. Hisab merupakan
alat bantu untuk mengetahui kapan dan di mana hilal (bulan sabit pertama
setelah bulan baru) dapat terlihat. Hisab sering kali dilakukan untuk membantu
sebelum melakukan rukyat.
Penentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk
bulan-bulan yang berkaitan dengan ibadah, seperti bulan Ramadan (yakni umat Islam menjalankan puasa
ramadan sebulan penuh), Syawal (yakni umat Islam merayakan Hari
Raya Idul Fitri), serta Dzulhijjah (di mana terdapat tanggal yang berkaitan
dengan ibadah Haji dan
Hari Raya Idul Adha). Penentuan kapan hilal dapat terlihat,
menjadi motivasi ketertarikan umat Islam dalam astronomi. Ini menjadi salah satu pendorong mengapa
Islam menjadi salah satu pengembang awal ilmu astronomi sebagai sains, lepas
dari astrologi pada Abad Pertengahan.
Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk menentukan awal
bulan, adalah harus dengan benar-benar melakukan pengamatan hilal secara
langsung (rukyatul hilal). Sebagian yang lain berpendapat bahwa
penentuan awal bulan cukup dengan melakukan hisab (perhitungan matematis),
tanpa harus benar-benar mengamati hilal. Metode hisab juga memiliki berbagai
kriteria penentuan, sehingga sering kali menyebabkan perbedaan penentuan awal
bulan, yang berakibat adanya perbedaan hari melaksanakan ibadah seperti puasa
Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.
Rupa-rupa
·
Menurut perhitungan,
dalam satu siklus 30 tahun Kalender hijriah, terdapat 11 tahun kabisat dengan jumlah hari sebanyak 355 hari,
dan 19 tahun dengan jumlah hari sebanyak 354 hari. Dalam jangka panjang, satu
siklus ini cukup akurat hingga satu hari dalam sekitar 2500 tahun. Sedangkan
dalam jangka pendek, siklus ini memiliki deviasi 1-2 hari.
·
Microsoft menggunakan Algoritme Kuwait untuk mengkonversi Kalender Gregorian ke Kalender hijriah.
Algoritme ini diklaim berbasis analisis statistik data historis dari Kuwait,
tetapi dalam kenyataannya adalah salah satu variasi dari Kalender hijriah tabular.
·
Untuk konversi secara
kasar dari Kalender hijriah ke Kalender Masehi (Gregorian), kalikan tahun
hijriah dengan 0,97, kemudian tambahkan dengan angka 622.
·
Setiap 33 atau 34
tahun Kalender hijriah, satu tahun penuh Kalender hijriah akan terjadi dalam
satu tahun Kalender Masehi. Tahun 1429 H lalu terjadi sepenuhnya pada tahun
2008 M.
Kalender Hijriah dan Penanggalan Jawa
Sistem Kalender Jawa berbeda dengan Kalender Hijriah meskipun keduanya memiliki kemiripan. Pada tahun 125, di Jawa diperkenalkan sistem penanggalan Kalender Saka (berbasis matahari) yang berasal dari India. Sistem penanggalan ini digunakan hingga tahun 1625 Masehi (bertepatan dengan tahun 1547 Saka). Sultan Agung mengubah sistem Kalender Jawa dengan mengadopsi Sistem Kalender Hijriah, seperti nama-nama hari dan bulan dengan berbasis lunar (komariyah), tetapi angka tahun Saka tetap diteruskan demi kesinambungan, yaitu 1547 Saka ke 1547 Jawa. Berbeda dengan Kalender Hijriah yang murni menggunakan moon visibility (visibilitas bulan) pada penentuan awal bulan, Penanggalan Jawa telah menetapkan jumlah hari dalam setiap bulannya.
Referensi
1. ^ https://beritagar.id/artikel/berita/sejarah-singkat-penanggalan-hijriyah
2. ^ Kalender islam (di Al-Habib.Info)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyah
Posting Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih